KIAT MERAIH KEBAHAGIAAN SEJATI
Sahabat Madrasah yang dimuliakan Allah Ta’ala
Setiap insan berharap meraih kebahagiaan, baik muslim maupun yang kafir, tapi kebahagiaan yang sejati hanya akan dapat diraih oleh seorang muslim, bahagia dunia dan akhirat dengan rahmat Allah Ta’ala, dalam sebuah hadits disebutkan:
Setiap insan berharap meraih kebahagiaan, baik muslim maupun yang kafir, tapi kebahagiaan yang sejati hanya akan dapat diraih oleh seorang muslim, bahagia dunia dan akhirat dengan rahmat Allah Ta’ala, dalam sebuah hadits disebutkan:
(من سعادةِ المرءِ؛ الجارُ الصالحُ، والمركبُ الهنيءُ، والمسكنُ الواسعُ (أخرجه أحمد
Artinya: "Diantara kebahagiaan seseorang adalah Tetangga yang baik, kendaraan yang nyaman dan tempat tinggal yang lapang" (HR. Ahmad)
Kebahagiaan yang disebutkan dalam hadits di atas bisa diraih oleh seorang muslim, bisa juga diraih oleh orang kafir, tapi kiat untuk meraih kebahagiaan yang sejati adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnul Qayyim bahwa seorang hamba selalu akan berputar pada tiga kondisi yang menjadi tanda kebahagiaan dan keberuntungannya di dunia dan akhirat sebagai berikut:
Pertama: Saat mendapatkan nikmat ia bersyukur
Sikap bersyukur yang dibuktikan dengan kesadaran dalam hati bahwa nikmat yang diraih hakikatnya dari Allah Ta’ala, dengan mengucapkan pujian kepada Allah Alhamdulillah, dan memanfaatkannya untuk terus semangat dan istiqamah dalam beramal shalih.
Kedua: Saat ditimpa musibah ia bersabar
Sikap bersabar yang dibuktikan dengan kesadaran dalam hati yaitu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala bahwa ujian tersebut adalah diantara tanda cinta Allah kepadanya, dengan mengucapkan kalimat tarji' Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji'uun, dan tidak menampakkan kesedihan dan kekecewaan yang berlebihan, semisal menjerit-jerit saat salah satu keluarganya ada yang meninggal dunia.
Ketiga: Saat berbuat dosa segera memohon ampunan kepada Allah
Setiap hamba tidak lepas dari dosa dan berbuat kesalahan, sehingga ia menyadari bahwa dosa itu akibat dari kelalaian dan kekhilafannya, maka segera bertaubat dan membaca istighfar Astaghfirullohal 'adhiim berkali-kali, dan selanjutnya berupaya untuk tidak mengulangi perbuatan dosa lagi.
كلُّ بني آدمَ خطّاؤون وخيرُ الخطّائينَ التَّوّابونَ (أخرجه الترمذي وأحمد)
Artinya: "Setiap anak Adam berbuat kesalahan (dosa), dan sebaik-baik yang berbuat kesalahan (dosa) adalah yang segera bertaubat (kepada Allah)"
Sahabat Madrasah yang dimuliakan Allah Ta'ala
Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam meniti jalan kebenaran untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, aamiin.
Kebahagiaan yang disebutkan dalam hadits di atas bisa diraih oleh seorang muslim, bisa juga diraih oleh orang kafir, tapi kiat untuk meraih kebahagiaan yang sejati adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnul Qayyim bahwa seorang hamba selalu akan berputar pada tiga kondisi yang menjadi tanda kebahagiaan dan keberuntungannya di dunia dan akhirat sebagai berikut:
Pertama: Saat mendapatkan nikmat ia bersyukur
Sikap bersyukur yang dibuktikan dengan kesadaran dalam hati bahwa nikmat yang diraih hakikatnya dari Allah Ta’ala, dengan mengucapkan pujian kepada Allah Alhamdulillah, dan memanfaatkannya untuk terus semangat dan istiqamah dalam beramal shalih.
Kedua: Saat ditimpa musibah ia bersabar
Sikap bersabar yang dibuktikan dengan kesadaran dalam hati yaitu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala bahwa ujian tersebut adalah diantara tanda cinta Allah kepadanya, dengan mengucapkan kalimat tarji' Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji'uun, dan tidak menampakkan kesedihan dan kekecewaan yang berlebihan, semisal menjerit-jerit saat salah satu keluarganya ada yang meninggal dunia.
Ketiga: Saat berbuat dosa segera memohon ampunan kepada Allah
Setiap hamba tidak lepas dari dosa dan berbuat kesalahan, sehingga ia menyadari bahwa dosa itu akibat dari kelalaian dan kekhilafannya, maka segera bertaubat dan membaca istighfar Astaghfirullohal 'adhiim berkali-kali, dan selanjutnya berupaya untuk tidak mengulangi perbuatan dosa lagi.
كلُّ بني آدمَ خطّاؤون وخيرُ الخطّائينَ التَّوّابونَ (أخرجه الترمذي وأحمد)
Artinya: "Setiap anak Adam berbuat kesalahan (dosa), dan sebaik-baik yang berbuat kesalahan (dosa) adalah yang segera bertaubat (kepada Allah)"
Sahabat Madrasah yang dimuliakan Allah Ta'ala
Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam meniti jalan kebenaran untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, aamiin.
Comments
Post a Comment